Pengabdian Masyarakat from Evidance Based Practice
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Ringkasan
Kegiatan dan Latar Belakang Masalah
Pembangunan Nasional dapat dilihat dari keberhasilan
pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat baik fisik, mental dan
spiritual. Berdasarkan survey sensus penduduk yang telah dilakukan pada tahun
1980 jumlah penduduk di Indonesia cenderung meningkat dan mencapai 147,3 juta
jiwa. Berdasarkan angka tersebut terdapat 16,3 juta
orang (11%) yang berusia 50 tahun ke atas, dan 6,3 juta orang (4,3%) berusia 60
tahun ke atas serta dari 6,3 juta orang terdapat 822.831 (13,06%) orang
tergolong jompo, yaitu para usia lanjut yang memerlukan bantuan khusus
(Wahjudi, 2000).
Berdasarkan data dari WHO, populasi penduduk berusia 60 tahun meningkat
dari 605 juta menjadi 2 milyar antara 2000 sampai 2010. Sebesar 424.000
individu meninggal setiap tahun. Masalah ekonomi dan mahalnya biaya untuk
pengobatan menjadi penyebab terbanyak kematian pada lansia di dunia, sebagian
lain sebabkan karena masalah medis (Erika, Y, et. al, 2014).
Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) meningkat secara cepat pada abad
21 ini. Pada tahun 2000 jumlah lansia di dunia telah mencapai 425 juta jiwa (±
6,8 persen). Indonesia merupakan negara urutan ke-4 dengan jumlah lansia paling
banyak sesudah Cina, India dan Amerika Serikat terdapat 15.262.199 atau 7,28%
dari total populasi. Jumlah ini diperkirakan akan mengalami peningkatan hampir
dua kali lipat pada tahun 2025. Pada tahun 2005 jumlah lansia menjadi
17.767.709 atau 7,97% (Khairani R, Sumiera M, 2005).
Lansia merupakan individu yang mengalami pembatasan aktivitas fisik
dikarenakan kondisi fisik, fungsi organ dan jaringan menurun (Sondakh,
Pangemanan, Marunduh, 2013). Penuaan (aging) merupakan suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan ke-mampuan jaringan untuk memperbaiki diri
atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga
tidak dapat bertahan terhadap jejas (ter-masuk infeksi) dan memperbaiki
kerusakan yang diderita (Ismail, 2009).
Lansia cenderung mengalami masalah kesehatan yang disebabkan oleh penurunan
fungsi tubuh akibat proses penuaan. Proses penuaan merupakan proses yang
mengakibatkan perubahan-perubahan meliputi perubahan fisik, psikologis, sosial
dan spiritual. Hal ini mengakibatkan menurunnya sistem kekebalan tubuh sehingga
terhambat dalam menghadapi serangan gangguan dari dalam maupun luar tubuh.
Martono (1999), kaum lansia akan mengalami stres karena perubahan secara
drastis dan kesedihan yang sangat, serta kehinaan dari akibat perubahan pola
hidup tersebut. Syndrom pada lansia disebabkan oleh berbagai faktor internal
maupun eksternal yang berhubungan dengan lingkungan, kelemahan otot, penurunan
akuitas penglihatan, berkurangnya kemampuan kognitif, masuknya penyakit kronis,
hipotensisdan penggunaan obat-obatan medis (Erika, Y, et. al, 2014).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sondakh, Pangemanan and Manuruh,
(2014) menyatakan bahwa perubahan umur pada lansia meningkatkan trigliserid
dalah darah yang berpotensi menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Usia
lanjut juga memiliki potensi untuk cenderung mengalami hipertensi yang
berpotensi sebagai penyebab penyakit kardiovaskuler/ jantung (Rahajeng
E, Tuminah S, 2009).
Latihan atau exercise merupakan upaya preventif untuk mencegah kejadian
penyakit kardiovaskular dan meningkatkan kebugaran. Kebugaran jasmani sangat
diperlukan untuk mencegah atau menunda penyakit-penyakit degeneratif dan
penyakit kelainan metabolisme. Penyakit degeneratif adalah penyakit yang muncul
setelah seseorang mengalami proses penuaan. Penyakit karena kelainan metabolisme
adalah penyakit yang berhubungan dengan proses pembuatan energi, seperti
diabetes melitus dan hiperlipidemia. Kebugaran tubuh
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Senam lansia
merupakan salah satu kegiatan fisik yang bertujuan untuk menciptakan kebugaran
dan meningkatkan kualitas hidup fisik, kesejahteraan mental dan spiritual.
Penelitian menunjukkan bahwa Senam bugar lansia
merupakan salah satu olahraga yang sangat baik karena dapat meningkatkan
fleksibilitas sendi, kekuatan tulang dan otot dan mengoptimalkan kerja jantung,
serta mengurangi tingkat depresi dan kecemasan pada lansia sehingga dapat
meningkatakan kualitas hidup lansia dari segi kesehatan fisik dan mental (Sukartini T, Nursalam, 2009)
B.
Rumusan
Masalah
Rendahnya
tingkat kebugaran dan pemeliharan kesehatan yang dimiliki oleh lansia
C. Tujuan Kegiatan
Sebagai
upaya preventif dalam upaya peningkatkan kebugaran pada penduduk usia
lanjut dan sebagai pemeliharaan kesehatan.
- Untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental.
- Membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mengantisipasi timbulnya penyakit degenaratif dan kardiovaskuler.
D.
Manfaat
Kegiatan
- Penduduk usia lanjut memiliki tingkat kebugaran dan pemeliharaan kesehatan yang optimal.
- Terbentuknya kesehatan mental dan spiritual pada penduduk usia lanjut.
- Terbentuknya kekebalan tubuh pada lansia sehingga menghambat datangnya penyakit degenaratif dan kardiovaskuler pada lansia.
E.
Sasaran
Kegiatan
Penduduk usia lanjut berusia > 50 tahun
Komentar
Posting Komentar